:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/3457200/original/057801400_1621186914-ets2_hq_ETS2f8ca5f5039819ec5_640x360-00011.jpg)
VIDEO: Umar Patek, Napi Teroris Bom Bali Mendapat Remisi 1 Bulan 15 Hari
Umar Patek merupakan napi teroris (Napiter) kasus ...Selanjutnya
Umar Patek merupakan napi teroris (Napiter) kasus bom bali yang divonis 20 tahun penjara oleh PN Jakarta Barat. Selama menjalani hukuman di Lapas Klas I Surabaya di Porong baru mendapatkan remisi 1 bulan, 15 hari.
Dari data yang diperoleh bahwa Umar Patek diperkirakan bebas tahun 2024. Di Lapas Klas I Surabaya, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, inilah Umar Patek terpidana kasus bom bali pada tahun 2002 menjalani hukuman setelah divonis selama 20 tahun.
Dan Kamis kemarin bertepatan dengan perayaan Idul Fitri, Umar kembali menerima remisi selama 1 bulan 15 hari, dari Kementerian Hukum dan HAM. Pemberian remisi kepada Umar Patek dilakukan setelah ibadah salat ied di Masjid Lapas Porong.
Dengan adanya potongan masa tahanan terbaru secara keseluruhan, Umar Patek sudah mendapatkan revisi 15 bulan, 15 hari. Selain Umar Patek, Kementerian Hukum dan HAM juga memberikan remisi kepada tujuh narapidana kasus terorisme lain yang menjalani hukuman di lapas Klas l Surabaya, satu di antaranya dinyatakan bebas pada saat lebaran.
Umar Patek berharap dirinya bisa segera bebas, agar bisa membantu pemerintah menumpas dalang aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia.
"Harapannya saya bisa kembali dan bergabung bersama masyarakat bisa ikut andil dalam mengedukasi masyarakat, khususnya kaum milenial supaya tidak mengikuti ajaran-ajaran radikalisme," ungkap Umar Patek,
Terpidana Kasus Bom Bali. Umar juga berharap narapidana-narapidana terorisme lain bisa kembali ke kehidupan normal, tidak lagi berada di jalur radikalisme. Demikian seperti diberitakan pada Liputan6, (14/5/2021).
RingkasanVideo Terkait
-
01:50
VIDEO: Lindungi Anak Majikan, Penjaga Rumah Tewas di Tangan Perampok
TV 16 jam yang lalu -
01:50
VIDEO: Lindungi Anak Majikan, Penjaga Rumah Tewas di Tangan Perampok
TV 16 jam yang lalu -
01:50
VIDEO: Lindungi Anak Majikan, Penjaga Rumah Tewas di Tangan Perampok
TV 16 jam yang lalu
-
02:48
VIDEO: Galangan Kapal Eropa Topang Perdagangan Gas Rusia
Bisnis Baru saja -
03:00
VIDEO: Insektisida hingga Iklim Menekan Jumlah Kupu-Kupu di AS
Nasional Baru saja -
01:54
VIDEO: Revolusi Pertanian Digital! Petani Xinjiang Kini Makin Melek Teknologi
Teknologi Baru saja -
02:06
VIDEO: Dramatis! Feyenoord Kalahkan Tim Dean James, Go Ahead Eagles 3-2
Olahraga 2 jam yang lalu -
00:00
VIDEO: Ole Romeny Ukir Rekor Langka Setelah Cetak Dua Gol untuk Timnas Indonesia
Sepak Bola 12 jam yang lalu -
03:25
VIDEO: Pemudik Malang Dibegal Usai Tarik Uang ATM untuk THR Orangtua
Nasional 13 jam yang lalu -
02:37
VIDEO: Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ajukan Kontra-Proposal
Internasional 14 jam yang lalu -
00:00
VIDEO: Emil Audero Berpotensi Lakoni Debut Bersama Timnas Indonesia saat Hadapi China
Sepak Bola 15 jam yang lalu -
01:39
VIDEO: Pemudik Berkostum Ultraman Bikin Heboh Pelabuhan
Nasional 15 jam yang lalu -
01:35
VIDEO: Ambisi Jay Idzes Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Sebagai Kado untuk Rakyat!
Sepak Bola 16 jam yang lalu -
01:48
VIDEO: Data Terkini Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar
Internasional 16 jam yang lalu -
02:21
VIDEO: Arab Saudi Tetapkan Idul Fitri 1446 H Jatuh Pada Hari Minggu
Putri Candrawathi 17 jam yang lalu -
02:20
VIDEO: Korban Gempa Thailand Bertambah, 78 Orang Masih Hilang
Internasional 17 jam yang lalu -
01:27
VIDEO: Kapolri dan Sejumlah Menteri Tinjau Arus Mudik di Stasiun Gambir Jakarta
TV 17 jam yang lalu