VIDEO: Polisi Bekuk Sindikat Pemalsu Surat Hasil Rapid Test COVID-19 di Surabaya
Sindikat pemalsu surat keterangan hasil rapid test COVID-19 untuk penumpang kapal laut, dibongkar Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kepada korbannya, tersangka mengaku bisa membuat surat keterangan hasil rapid test secara cepat, tanpa pengambilan sampel darah, dengan syarat foto kopi KTP, dan membayar Rp 100 ribu.
Inilah tiga tersangka sindikat pemalsu surat hasil rapid test itu, antara lain, MR (55), BS (35), dan SH (47). Usai diringkus di sejumlah tempat, ketiga warga Surabaya digelandang ke Mapolres Tanjung Perak.
Dalam aksinya, para pelaku berbagi peran. MR, dan SH, mencari penumpang kapal yang belum memiliki surat keterangan rapid test.
Sedangkan BS, menjadi eksekutornya. BS leluasa membuat surat keterangan rapid test palsu, lantaran sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer, di salah satu puskesmas di Surabaya Utara.Tersangka membuat dokumen palsu dengan memakai stempel dan nama seorang dokter, berdasar contoh surat keterangan rapid test asli.
AKBP Ganis Setyaningrum, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mengatakan, kasus ini terbongkar dari informasi masyarakat, tentang adanya biro perjalanan yang menawarkan jasa rapid test, tanpa pemeriksaan kesehatan atau pengambilan sampel darah.
Sindikat ini beroperasi sejak September 2020, dan sudah menerbitkan ratusan surat keterangan rapid test palsu. Setiap lembar surat rapid test palsu itu, dijual kepada pembeli seharga Rp 100 ribu.
"Setelah mendapatkan surat ini, kemudian baru dengan lembar kuning (form) yang diperoleh dari balai kesehatan lapangan yang ada di pelabuhan, baru mereka bisa membeli tiket, tiket tersebut dapat dibeli melalui biro jasa travel, bisa jadi mereka melakukan sendiri, yang penting mereka sudah dapat dan sudah ada form-nya, form kuning resmi itu, makanya kita sedang mendalami keterlibatan para pihak semuanya," kata AKBP Ganis Setyaningrum, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, seperti dilansir dari Liputan6, 23 Desember 2020.
Polisi terus menyelidiki kasus ini, termasuk akan memanggil dokter yang nama dan stempelnya digunakan tersangka, serta memeriksa sejumlah perusahaan pengelola kapal penumpang tujuan luar pulau. Ketiga pelaku dijerat pasal 263 ayat 1 KUHP, tentang Pemalsuan Surat, dengan ancaman hukuman pidana di atas 5 tahun penjara.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
RingkasanVideo Terkait
-
VIDEO: Istana Respons Soal Tingginya Tingkat Kepuasan 100 Hari Kerja Presiden Prabowo
Nasional 8 jam yang lalu -
VIDEO: 24 Pemain Terbaik di MilkLife Soccer Challenge yang Mewakili Indonesia untuk Turnamen di Singapura
Sepak Bola 10 jam yang lalu -
VIDEO: Menanti Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Bisa Terwujud?
TV 12 jam yang lalu -
VIDEO: Live Report: Imbas Hujan Seharian, 26 RT di Jakarta Barat Terendam Banjir
TV 12 jam yang lalu -
Fokus : Hujan Deras Mengguyur, Banjir Landa Jakarta
TV 13 jam yang lalu -
VIDEO: Pohon 20 Meter Tumbang Diterjang Hujan Deras
Nasional 15 jam yang lalu -
VIDEO: Istri WNI Korban Penembakan di Malaysia Minta Jenazah Dipulangkan
Nasional 15 jam yang lalu -
VIDEO: Banjir Setengah Meter Bikin Jalan di Kelapa Gading Terendam
Nasional 16 jam yang lalu -
VIDEO: Hubungan Amerika-Indonesia di bawah Prabowo dan Trump
Internasional 16 jam yang lalu -
VIDEO: Diguyur Hujan, Begini Persiapan Imlek di Wihara Dharma Bhakti Glodok
Nasional 16 jam yang lalu