:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/3287299/original/022731400_1604513573-ets2_hq_ETS2bf9410f38a2a0ac6_640x360-00012.jpg)
VIDEO: Curah Hujan Tinggi, Lahan Pertanian Terendam Air di Lamongan
Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir di Jawa Timur, membuat lahan pertanian terendam banjir. Di Lamongan, Jawa Timur, petani yang sedianya menikmati panen raya, terpaksa membiarkan buah semangka, dan melon membusuk terendam air.
Sementara di Pacitan, petani terpaksa memanen lebih awal tanaman palawija mereka, daripada membusuk terendam banjir.
Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, menggenangi ratusan hektar tanaman melon dan semangka, di Desa Banteng Putih, Kecamatan Karang Geneng, Kabupaten Lamongan. Para petani yang seharusnya menikmati panen raya, harus gigit jari. Sebab semangka dan melon mereka, membusuk terendam air. Kondisi itu diperburuk serangan hama tikus.
Petani Yanto, mengatakan dalam kondisi normal, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 2 ton semangka dan melon, senilai Rp 35 juta. Namun, akibat terendam air dan serangan hama tikus, mereka hanya memperoleh Rp 1 juta per hektarnya.
"Hujan turun lebat, pertama 2 jam sampai 3 kali, kemarin malem mulai jam 1, sampai jam 5 pagi, jadi ndak bisa dipanen," ungkap Yanto, Petani Semangka di Lamongan.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pacitan. Akibat lahan pertanian terendam banjir, petani harus memanen lebih awal tanaman palawija mereka.
Sebab jika dibiarkan terendam air, buah palawija akan membusuk dan tambah rugi. Seperti tanaman palawija di Desa Sirnoboyo, Pacitan, yang terendam banjir beberapa hari. Petani terpaksa memanen buah tanaman meski belum waktunya dipetik.
"Terpaksa dipanen, kalau ndak dipanen itu rusak, akhirnya busuk, daripada ndak ada hasilnya diambil setengah tua," kata Giyanto, Petani.
Wilayah ini diterjang banjir pada Minggu malam, setelah diguyur hujan lebat, dan meluapnya sungai yang berada di sekitar desa, hingga menggenangi area persawahan petani. Demikian diberitakan pada Liputan6, 4 November 2020.
RingkasanVideo Terkait
-
00:41
VIDEO: Hindari Razia, Pemotor Rusak Pembatas Jalur Bus Transjakarta
TV 10 jam yang lalu
-
19:59
Fokus : Fenomena Hujan Es di Tasikmalaya Kejutkan Warga
TV 9 jam yang lalu -
53:38
Fokus Pagi : Dramatis, Pegawai Warung Makan di Banyuwangi Terjebak Api
TV 9 jam yang lalu -
00:48
VIDEO: Demo Ojol di Makassar Ricuh, Sempat Adu Jotos dengan Pengguna Jalan
TV 10 jam yang lalu -
06:08
VIDEO: Diskusi: Kapolres Ngada Cabuli Anak-Anak, Kok Bisa Jadi Penegak Hukum?
TV 10 jam yang lalu -
01:10
VIDEO: Hujan Es Disertai Angin Kencang di Tasikmalaya Hebohkan Warga
TV 10 jam yang lalu -
02:09
VIDEO: Menhub: Gerbong Kereta Terbakar Bakal Diganti untuk Angkutan Lebaran
TV 11 jam yang lalu -
07:36
VIDEO: Cahaya dalam Sentuhan Al-Qur'an Braille
Inspirasi 12 jam yang lalu -
02:03
Kim SooHyun Beri Penjelasan Pekan Depan, Seo YeJi Muak Dikaitkan dengan Kim SooHyun
Hiburan 13 jam yang lalu -
02:31
VIDEO: Minyakita Bermasalah, Pedagang Cilacap Berhenti Jualan!
Nasional 14 jam yang lalu -
09:50
Pengakuan Fidya Kamalinda Tentang Kelakuan Orang Tuanya, Panggil Anjing Pakai Nama Cucu Sendiri!!!
Hiburan 14 jam yang lalu -
03:30
VIDEO: Modus Baru! LPG 3 Kg Disulap Jadi 12 Kg, Bareskrim Langsung Bertindak!
Nasional 14 jam yang lalu -
07:09
Pengakuan Fidya Kamalinda Tak Kuat Dengan Ortu, Tiba-Tiba Muncul Setelah Dikabarkan Hilang 10 Tahun
Hiburan 15 jam yang lalu -
02:23
Kota Besar Bakal Ubah Sampah Jadi Listrik, Tempuh Jarak Jauh Demi Tukar Uang
Nasional 15 jam yang lalu -
01:48
VIDEO: Atletico Madrid Rugi, Kontroversi Penalti Alvarez Buat Diego Simeone Geram
Olahraga 15 jam yang lalu -
01:20
VIDEO: Letkol Teddy Tidak Perlu Mundur Kata KSAD Maruli Simanjuntak
Nasional 15 jam yang lalu