![VIDEO: Curah Hujan Tinggi, Lahan Pertanian Terendam Air di Lamongan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/j90Wma5w1G32q4M0kLxDRerujQ4=/670x335/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/3287299/original/022731400_1604513573-ets2_hq_ETS2bf9410f38a2a0ac6_640x360-00012.jpg)
VIDEO: Curah Hujan Tinggi, Lahan Pertanian Terendam Air di Lamongan
Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir di Jawa Timur, membuat lahan pertanian terendam banjir. Di Lamongan, Jawa Timur, petani yang sedianya menikmati panen raya, terpaksa membiarkan buah semangka, dan melon membusuk terendam air.
Sementara di Pacitan, petani terpaksa memanen lebih awal tanaman palawija mereka, daripada membusuk terendam banjir.
Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, menggenangi ratusan hektar tanaman melon dan semangka, di Desa Banteng Putih, Kecamatan Karang Geneng, Kabupaten Lamongan. Para petani yang seharusnya menikmati panen raya, harus gigit jari. Sebab semangka dan melon mereka, membusuk terendam air. Kondisi itu diperburuk serangan hama tikus.
Petani Yanto, mengatakan dalam kondisi normal, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 2 ton semangka dan melon, senilai Rp 35 juta. Namun, akibat terendam air dan serangan hama tikus, mereka hanya memperoleh Rp 1 juta per hektarnya.
"Hujan turun lebat, pertama 2 jam sampai 3 kali, kemarin malem mulai jam 1, sampai jam 5 pagi, jadi ndak bisa dipanen," ungkap Yanto, Petani Semangka di Lamongan.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pacitan. Akibat lahan pertanian terendam banjir, petani harus memanen lebih awal tanaman palawija mereka.
Sebab jika dibiarkan terendam air, buah palawija akan membusuk dan tambah rugi. Seperti tanaman palawija di Desa Sirnoboyo, Pacitan, yang terendam banjir beberapa hari. Petani terpaksa memanen buah tanaman meski belum waktunya dipetik.
"Terpaksa dipanen, kalau ndak dipanen itu rusak, akhirnya busuk, daripada ndak ada hasilnya diambil setengah tua," kata Giyanto, Petani.
Wilayah ini diterjang banjir pada Minggu malam, setelah diguyur hujan lebat, dan meluapnya sungai yang berada di sekitar desa, hingga menggenangi area persawahan petani. Demikian diberitakan pada Liputan6, 4 November 2020.
RingkasanVideo Terkait
-
03:46
VIDEO: Tim Panahan Putri Buka Asa Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024
TV 11 jam yang lalu
-
01:54
VIDEO: Mitos atau Fakta, Rokok Punya Manfaat Bagi Kesehatan?
Cek Fakta Baru saja -
00:00
VIDEO: Daftar 29 Pahlawan Indonesia di Olimpiade Paris 2024!
Olahraga 8 jam yang lalu -
00:53
VIDEO: Aksi Pemerasan Uang Melalui Aplikasi Menjerat Korban di Pekanbaru
Unik 9 jam yang lalu -
01:00
VIDEO: Alat Tak Berfungsi, Petugas Damkar Minta Maaf Kepada Umat Kristen
Unik 9 jam yang lalu -
00:47
VIDEO: Detik-detik Truk Terbakar Akibat Percikan Api di Topoyo Mamuju Tengah
Unik 10 jam yang lalu -
00:56
Kabar Terbaru Pemeran Baby Seyna Di Sinetron Doo Bee Doo, Kini Jadi Hafidzah!
Hiburan 10 jam yang lalu -
01:15
VIDEO: Harga Cabai Makin Pedas, Petani Bahagia
Nasional 11 jam yang lalu -
00:53
VIDEO: Alami Kebakaran Besar, Peternak Kehilangan 60 Ribu Ekor Ayam di Tulungagung
Unik 11 jam yang lalu -
03:37
VIDEO: Dramatis! Detik-detik Evakuasi Pria Terjebak di Tandon Air
Nasional 11 jam yang lalu -
03:08
VIDEO: Kasur Atlet di Olimpiade Paris Terbuat dari Kardus, Nyaman Gak Ya?
TV 12 jam yang lalu -
01:10
VIDEO: Stephen Curry Dukung Kamala Harris Jadi Presiden Amerika
Sepak Bola 12 jam yang lalu -
02:21
VIDEO Vlog Bola: Melihat Sisi Lain Keindahan Sirkuit Mandalika dari Bukit Merese
Olahraga 12 jam yang lalu