VIDEO: Gubernur Jatim Larang Bahan Bakar Sampah Plastik untuk Industri Tahu
Munculnya isu racun dioksin (dioxin) akibat pembakaran sampah plastik yang digunakan sebagai bahan bakar pembuatan tahu, menjadi perhatian khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sejumlah perusahaan pembuatan tahu di kawasan Tropodo Sidoarjo yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan pembakaran harus mengganti bahan bakar lain, seperti kayu palet dan LPG.
Adanya temuan penelitian salah satu LSM pemerhati lingkungan, yang menyebutkan adanya racun dioxin, akibat penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar pembuatan makanan tahu, langsung disikapi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau, para perusahaan pembuatan tahu di kawasan Tropodo Sidoarjo segera beralih ke bahan bakar lain dan tidak lagi menggunakan bahan bakar sampah plastik. Misalnya menggunakan LPG dan kayu palet.
Gubernur mengatakan, sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina agar memberikan harga khusus LPG bagi pihak industri kecil menengah, sehingga harga tahu tidak mengalami kenaikan.
"Pemerintah akan membimbing mereka, mendampingi mereka kemudian ketahanan hidup mereka kita jaga, tetapi mereka juga harus diinformasikan, disosialisasikan menggunakan bahan bakar plastik itu tidak boleh, maka mereka sudah harus siap-siap mengkonversi dengan bahan bakar yang lain," kata Khofifah.
Sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo membenarkan pihak produsen tahu di dua dusun di Desa Tropodo, Kecamatan Krian Sidoarjo, sampai saat ini masih menggunakan sampah plastik untuk bahan bakarnya. Namun, jumlah volume plastik yang digunakan mulai dikurangi.
Pihak Dinas Lingkungan Hidup mengklaim sudah mensosialisasikan bahaya bahan pembakar dari sampah plastik kepada 30 pengusaha tahu, namun kenyataan di lapangan mereka masih menggunakan sampah plastik karena biaya produksinya lebih murah. Demikian diberitakan Fokus, 21 November 2019.
RingkasanVideo Terkait
-
Bumi Vs Plastik, Kebiasaan Kita yang Bikin Sampah Tak Terkendali
Lifestyle 26 Apr 2024, 16:29 WIB -
VIDEO: Rumah Via Vallen Dikepung Aliansi Arek Sidoarjo
Hiburan 24 Apr 2024, 15:30 WIB -
VIDEO: Miris, Pengendara Cuek dan Tak Beri Jalan Saat Ambulans Darurat Hendak Melintas
Unik 12 Apr 2024, 11:00 WIB
-
VIDEO: Hoaks Ledakan Dahsyat Gunung Anak Krakatau
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Bisakah DBD Sembuh Hanya Dengan Minum Jus Daun Pepaya?
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Perajin Taiwan Mengubah Peluru Artileri Menjadi Pisau Dapur
Internasional Baru saja -
VIDEO: China Jadi Juara Thomas Cup 2024, Usai Menang Lawan Indonesia 3-1
Olahraga 8 jam yang lalu -
Sashing Ceremony Miss Mega Bintang Indonesia 2024 Digelar, Diiringi Musik Gamelan Jawa
Hiburan 13 jam yang lalu -
Alasan Mahalini Tak Ingin Ikuti Agama Rizky Febian, Kata MUI Pernikahan Tak Sah
Hiburan 16 jam yang lalu -
VIDEO: Kenali Keunikan dan Karakteristik Gen Z, Ternyata Tidak Hanya Jago Internet
Lifestyle 16 jam yang lalu -
VIDEO: Indonesia Gagal Juara Uber Cup 2024 Usai Takluk 0-3 dari Tuan Rumah China
Olahraga 17 jam yang lalu -
VIDEO: Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka Usai Terdampak Erupsi Gunung Ruang
Nasional 17 jam yang lalu -
Adu Harga Pasar Timnas U23 vs Guinea, Langkah Garuda Makin Berat
Hiburan 17 jam yang lalu -
VIDEO: Detik-Detik Pesawat Mendarat Darurat Hingga Nyungsep
Nasional 18 jam yang lalu -
VIDEO: Getarkan Sirkuit Sepang, Begini Keseruan Tur Garasi Mobil Balap Lamborghini Super Trofeo
Otomotif 18 jam yang lalu -
VIDEO: Mikel Arteta Puas dengan Performa Arsenal Saat Tekuk Bournemouth
Sepak Bola 18 jam yang lalu -
VIDEO: Doa dan Harapan Orangtua Komang Ayu di Piala Uber 2024
Olahraga 19 jam yang lalu