logo
Video Terbaru
  • HOME
  • NEWS
  • SHOWBIZ
  • BOLA
  • HEALTH
  • BISNIS
  • CITIZEN6
  • GLOBAL
  • TEKNO
  • LIFESTYLE
  • OTOMOTIF
  • REGIONAL
logo
  • Home
  • News
  • Showbiz
  • Bola
  • Health
  • Bisnis
  • Citizen6
  • Global
  • Tekno
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Regional
logoTrustworthyIFCN
KontakRedaksiDisclaimerKode EtikPedoman Media SiberSitemapForm PengaduanTentang KamiKarirMetode Cek FaktaHak Jawab dan Koreksi Berita
  • Liputan6
  • Merdeka
  • Bola.com
  • Bola.net
  • Fimela
  • Kapanlagi.com
  • Brilio
Connect with us

Copyright © 2025 Liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.

Elemen Masyarakat Nilai Tindakan Polisi Berlebihan Terkait Demo Mahasiswa

News26 September 2019
L
OlehLiputan6
Diperbaharui 23 Sep 2025, 13:59 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 17:42 WIB
Copy Link
Batalkan

Sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat menggelar jumpa pers di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, terkait unjuk rasa mahasiswa yang berubah menjadi kerusuhan. Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis (26/9/2019), pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menyatakan bahwa aksi mahasiswa yang terjadi hari Senin dan Selasa lalu adalah aksi murni mahasiswa secara serentak di Jakarta dan di daerah untuk menolak sejumlah revisi undang-undang yang dinilai kontroversial. Dan terkait kerusuhan hingga menyebabkan banyak kerusakan fasilitas umum diklaim adalah perilaku oknum di luar massa mahasiswa. "Teman-teman mahasiswa itu steril dari oknum-oknum yang merusak fasilitas umum, itu di luar dari massa kami. Yang kami yakini bahwa itu adalah oknum dan tidak terlibat dalam tuntutan kami untuk menuntaskan reformasi," ujar Ketua BEM UI Manik. Sementara itu, Amnesti Internasional Indonesia menilai penanganan dari polisi sangat berlebihan dan tidak sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Standar Hak Manusia. "Sebelumnya polisi sudah mengeluarkan peraturan Kapolri tentang pengendalian massa. Konteks pengendalian massa ini ternyata memang tidak mampu dikelola oleh kepolisian," jelas Amnesti Internasional Indonesia Puri Kencana Putri. Dalam unjuk rasa hari Selasa, 24 September kemarin, selain banyaknya kerusakan yang ditimbulkan juga terdapat korban yang berjatuhan. Selain massa aksi, sejumlah awak media yang melakukan peliputan pun menjadi korban kekerasan polisi. Di Jakarta sendiri, tercatat empat awak media yang menjadi korban selain tiga di Makassar dan tiga di Papua.

  • Demo Mahasiswa
  • Liputan6SCTV
  • Liputan6 Pagi
  • Program TV News
  • Demo Jakarta
  • demo ruu kpk
  • news07:10
    Mobil Box Terbalik di Cengkareng, Lalu Lintas Macet Parah
    News8 jam yang lalu
  • news11:53
    Paripurna DPRD Ende Berakhir Ricuh, Bupati Badeoda Walk Out
    News8 jam yang lalu
  • news09:44
    Polisi Pengeroyok Debt Collector hingga Tewas Dipecat
    News9 jam yang lalu
  • news03:14
    Superbank Resmi IPO, Saham SUPA Melonjak di Hari Perdana
    Newssehari yang lalu
  • news10:14
    Keras Presiden Prabowo Perintahkan Mendagri Tito Pelototi Pejabat di Papua
    Newssehari yang lalu
  • news12:37
    Jenderal Sedih Polri Terus Dicap Negatif, Keras Minta Polisi Jangan Memeras Rakyat!
    Newssehari yang lalu
  • news08:51
    Cara Mahfud Cintai MK: Kalau Rusak Saya Dobrak Dari Dalam!
    Newssehari yang lalu
  • news09:01
    Irit Bicara, Reaksi Eks-Menag Yaquit Usai 8 Jam Diperiksa KPK
    Newssehari yang lalu
  • news06:05
    Teror Anjing Rabies di Bangli, 12 Warga Jadi Korban
    Newssehari yang lalu
  • news09:10
    Bendera Putih Berkibar di Aceh, Simbol Keputusasaan Korban Banjir?
    Newssehari yang lalu