VIDEO: OJ Simpson, Mantan Atlet yang Dikenang karena Kasus Pembunuhan
- Dua puluh lima tahun sudah berlalu sejak dua jasad wanita dan pria ditemukan di luar kondominium di daerah Brentwood, Los Angeles, Amerika Serikat. Jasad yang ditemukan dengan identitas Nicole Brown Simpson (wanita) dan Ronald Goldman (pria) pada 13 Juni 1994. Mengapa keduanya bisa tewas? Tersangka dari kasus ini adalah mantan atlet American Football, Orenthal James Simpson atau yang dikenal dengan O. J. Simpson. Siapakah O. J.?
O. J. Simpson adalah bintang football era 1970-an. Ia pernah membela Buffalo Bills (1969-1977) dan San Fransisco 49ers (1978-1979). Simpson pernah menjadi NFL Most Valuable Player pada 1973. Pria yang ayahnya diketahui seorang drag queen (waria penghibur) ini juga dikenal sebagai aktor. Sebelum pensiun dari football, Simpson sudah bermain di beberapa film seperti mini serie Roots (1977), The Klansman (1974), The Towering Inferno (1974), The Cassandra Crossing (1976), dan Capricorn One (1978). Setelah pensiun, Simpson pernah bermain di film komedi Back to the Beach (1987) dan trilogi The Naked Gun (1988, 1991, dan 1994).
Salah satu jasad yang ditemukan memiliki nama belakang "Simpson" juga, siapakah dirinya? Nicole Brown adalah mantan istri O. J. Nicole dan Simpson bercerai pada 1992. Lalu, kaitannya dengan Ronald Goldman? Nicole dan Ron dikabarkan memiliki hubungan spesial. Goldman adalah seorang pelayan restoran. Pria 25 tahun tersebut ke rumah Nicole untuk mengembalikan kacamata milik ibu Nicole yang tertinggal di restoran tempat ia bekerja.
Nicole dan Goldman ditemukan dengan luka tusuk. Keduanya ditemukan diperkirakan dua jam setelah tewas. Robert Riske, salah satu petugas kepolisian yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan sebuah sarung tangan berlumuran darah. Pasangan sarung tangan tersebut ditemukan di kediaman Simpson oleh detektif Mark Fuhrman. Penemuan sarung tangan tersebut yang melahirkan keputusan surat penahanan untuk Simpson, yang sudah pergi ke Chicago pada malam hari kejadian pembunuhan.
"Drama Simpson" ini bisa dikatakan baru dimulai. Ibarat bab pertama untuk sebuah buku, mungkin bisa diberi judul "pengejaran paling populer era 90-an". Cerita berawal dari Simpson yang tidak datang ke kantor polisi Los Angeles (LAPD) untuk menyerahkan diri pada waktu yang telah ditetapkan. Simpson ditemukan mengendarai mobil jenis SUV putih merek Ford tipe Bronco. Ia bersama mantan rekannya di Buffalo Bills, Al Cowlings, yang sempat berteriak Simpson menodongkan senjata ke kepalanya sendiri.
Sekitar 20 mobil polisi mengikuti mobil putih ini. Kecepatan pengejaran ini hanya 56 km per jam. Tak hanya polisi, 9 helikopter berita juga ikut meramaikan pengejaran ini. Insiden ini diperkirakan disaksikan 95 juta pemirsa, mengalahkan penonton Super Bowl, yaitu 90 juta orang. Bahkan sajian game 5 final NBA 1994 antara New York Knicks melawan Houston Rockets hanya ditayangkan dalam insert kecil di pojok tayangan pengejaran yang disiarkan stasiun NBC. Pengejaran dimulai pukul 18.45 dan berakhir pada 20.00 atau setelah menempuh perjalanan sekitar 80 kilometer. Simpson menyerah kepada pihak berwajib setelah menemui keluarganya.
Selanjutnya? Cerita berikutnya adalah "menu utama" dari drama ini yaitu "pertarungan di meja hijau". Simpson akhirnya disidang yang dimulai pada 24 Januari 2015 dengan hakim yang memimpin Lance Ito. Menariknya, Simpson tidak didukung oleh hanya 1 pembela. Ia membentuk tim pembela yang bahkan disebut "Dream Team". Tim itu terdiri dari Robert Shapiro, Johnnie Cochran, Robert Kardashian, Barry Scheck, F. Lee Bailey, Carl Douglas, Peter Neufeld, dan Gerald F. Uelmen.
Dalam 99 hari pengadilan kriminal ini berjalan, 72 saksi telah dihadirkan. Beberapa saksi mencuri perhatian dalam pengadilan yang disiarkan oleh Court TV. Salah satunya adalah supir mobil limosin yang menjemput Simpson pada malam hari 12 Juni 2019 bernama Allan Park. Pada pukul 22.24, Park sudah sampai di depan rumah Simpson. Ia membunyikan bel rumah tetapi tidak ada yang menjawab. Sebelum pukul 23.00, Park melihat sosok hitam jangkung masuk ke dalam rumah Simpson. Beberapa menit kemudian, Simpson muncul dan mengatakan kalau dirinya ketiduran. Park melihat Simpson juga membawa tas kecil berwarna hitam ke dalam mobil limo. Tas itu dilarang untuk disentuh Park dan selanjutnya tak lagi pernah dillihat.
Menurut Johnnie Cochran, Simpson tak pernah meninggalkan rumah pada malam itu. Ia mempersiapkan barang bawaannya untuk ke Chicago seorang diri. Simpson sempat ke luar rumah lewat pintu belakang untuk melakukan latihan pukulan dengan bola golf. Beberapa bola mengenai kotak pasir yang membuat suara benturan di dinding tempat orang yang menyewa bungalow di rumah Simpson, Kato Kaelin. Hal itu menjadi alibi dari kesaksian Kaelin yang menyebut mendengar suara benturan keras di dindingnya sebelum pukul 23.00.
Pembela meyakinkan juri bahwa Simpson yang berumur 46 tahun tidak mampu untuk melakukan pembunuhan. Alasannya adalah ia memiliki penyakit peradangan sendi kronis dan memiliki bekas luka di lutut akibat cedera saat masih aktif di football.
Namun, ada bukti-bukti yang seharusnya bisa memberatkan Simpson. Salah satunya adalah sarung tangan yang ditemukan di rumah Nicole dan Simpson. Jaksa penuntut meminta Simpson untuk mencobanya tetapi ternyata cukup sempit bagi Simpson. "Ini tidak pas. Lihat? Ini tidak pas," kata Simpson. Momen tersebut yang membuat Cochran menyampaikan sebuah kalimat kepada juri yang nantinya dikenang dari pengadilan Simpson. "Bila ini tidak pas, Anda harus membebaskannya.
Kasus Simpson ini akhirnya menjadi bernada "rasisme". Detektif Fuhrman dituduh punya kecenderungan seseorang yang rasis. Ia disebut sering menyebut orang kulit hitam dengan sebutan "nigger". Hal itu yang membuat ada tuduhan bahwa bukti sarung tangan telah dipindahkan oleh Fuhrman agar Simpson menjadi tersangka. Apalagi isu rasisme pada 1990-an paling mudah dipancing setelah kasus pemukulan 4 petugas LAPD kepada Rodney King pada 3 Maret 1991. Pemukulan tersebut menjadi pemicu kerusuhan di Los Angeles pada 1992.
Apa hasil dari persidangan O. J. Simpson ini? Hasilnya dibacakan pada 3 Oktober 1995. "Kami juri memutuskan terdakwa Orenthal James Simpson tidak bersalah atas kejahatan pembunuhan," bunyi keputusan para juri. Dari bangku hadirin terdengar teriakan rintihan dari Kim Goldman (saudari perempuan Ronald Goldman), dan Patti Goldman (ibu tiri Ronald), "Ya Tuhan! Ya Tuhan!". Keputusan itu menuai kritikan karena Simpson berdasarkan bukti-bukti seharusnya bersalah.
Uniknya, di pengadilan sipil pada 1996, Simpson diputuskan bertanggung jawab telah membunuh Nicole Brown dan Ronald Goldman. Dalam pengadilan ini, Simpson tidak bisa dipenjara. Hukumannya adalah keluarga korban harus mendapat total 33,5 juta dolar atau sekitar 477 miliar rupiah. Simpson, menurut Kim, adik Ronald Goldman, keluarganya baru menerima kurang dari 1 persen dari jumlah yang ditentukan pengadilan untuk keluarga Goldman yaitu 8,5 juta dolar (121 miliar rupiah).
Kim tak pernah memaafkan Simpson hingga saat ini. Ia terus menyebutnya "sang pembunuh" atau "si pembunuh yang berbohong". "Ia tidak layak untuk mendapat lebih," kata Kim seperti dilansir LA Times.
Beberapa tahun lalu, Kim pernah menulis surat kepada Simpson untuk bisa mengunjunginya di penjara Nevada. Simpson ternyata membalas surat itu tetapi dengan persyaratan Kim menandatangani perjanjian soal percakapan mereka yang tak bisa diungkap. Kim menolak hal tersebut dan tak pernah ada pertemuan itu.
Simpson akhirnya merasakan hukuman penjara pada 5 Desember 2008. Ia dipenjara terkait kasus perampokan. Pada 13 September 2007, Simpson dan bersama sekelompok pria memasuki ruangan di hotel Palace Station, Las Vegas, Nevada. Mereka mencuri beberapa memorabilia olahraga dengan cara menodongkan senjata. Simpson merasa tak bersalah melakukan perampokan itu karena memorabilia tersebut miliknya. Pada 1 Oktober 2017, Simpson diputuskan bebas bersyarat.
"Keluarga dan saya sudah melaluinya dengan 'tidak ada zona negatif'. Kami fokus dengan hal-hal positif," kata Simpson kepada Associated Press. "Saya sudah belajar mencintai. Hidup ini baik-baik saja," kata Simpson.
Baik-baik saja bagi Simpson tapi mungkin tidak untuk keluarga Nicole Brown dan Ronald Goldman selama 25 tahun. "Rasa sakit dan kehilangannya selalu ada. Tidak pernah menghilang," kata Fred Goldman, ayah Ronaldo, saat diwawancarai "Good Morning America" seperti dilansir ABC News.
RingkasanTag Terkait
Video Terkait
-
VIDEO: Mengenal Suwendi, Atlet Darts Profesional Tertua di Indonesia
Olahraga 6 jam yang lalu -
VLOG: Lebih Dekat dengan Darts National Competition, Olahraga yang Bangkit Kembali di Indonesia
Olahraga 6 jam yang lalu -
VIDEO: Timnas Indonesia Bakal Dapat Tambahan Amunisi Jelang Piala AFF 2024
Sepak Bola 17 jam yang lalu
-
VIDEO: Gerai Sosis Wina Mendapat Pengakuan UNESCO
Lifestyle 45 menit yang lalu -
VIDEO: Kronologi Seorang Anak di Cilandak Bunuh Ayah dan Neneknya, Serta Tikam Ibunya dengan Sajam
Nasional 1 jam yang lalu -
VIDEO: Banjir Luapan Sungai Citarum Masih Rendam Rumah Warga
Nasional 2 jam yang lalu -
VIDEO: PM Kanada Justin Trudeau Bertemu Donald Trump Terkait Ancaman Tarif
Internasional 2 jam yang lalu -
VIDEO: Benarkah Nanas Dapat Memicu Keguguran pada Ibu Hamil? Ini Penjelasannya
Cek Fakta 3 jam yang lalu -
Frederika Cull & Fahad Haydra Cerita Soal Pembuatan Racun Sangga
Hiburan 14 jam yang lalu -
Lyodra Ginting Cerita Soal Isi Soundtrack MOANA 2 Sampai Keputusan Terberat Dalam Hidup
Hiburan 14 jam yang lalu -
VIDEO: Detik-detik Talud Longsor Akibat Curah Hujan Deras di Yogyakarta
Unik 15 jam yang lalu -
VIDEO: Selebrasi The Jak Mania di Jalan Solo Yogyakarta Tuai Kritikan Warganet
Unik 16 jam yang lalu -
VIDEO: Viral Video Longsor Tanah dan Batu dari Tambang Emas Gunung Tumpang
Unik 16 jam yang lalu -
VIDEO: Berebut Suara, Dua Kelompok Pendukung Peserta Pilbup Puncak Jaya Bentrok
TV 16 jam yang lalu -
VIDEO: Viral Buaya 2,5 Meter Muncul Dan Buat Panik Warga di Kota Yogyakarta
Unik 16 jam yang lalu -
VIDEO: Air Mata Prabowo Menitik Usai Umumkan Kenaikan Gaji Guru
TV 16 jam yang lalu -
VIDEO: Bengkel Sekaligus Rumah Terbakar, Tiga Wanita Tewas Seketika
TV 17 jam yang lalu