Pengakuan Korban Selamat Tsunami Anyer, Mengapung 7 Jam di Alat Musik Band Seventeen
Bencana tsunami di Selat Sunda, Banten, menyisakan kenangan kelam bagi pria bernama Willy Siska. Bencana tersebut merenggut nyawa istri dan putri sulungnya, sementara keberadaan putra bungsunya hingga kini belum diketahui. Willy sempat tersapu gelombang tsunami dan terombang-ambing selama tujuh jam, sebelum akhirnya diselamatkan tim SAR.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (24/12/2018), dua jenazah ibu dan anak korban bencana tsunami Selat Sunda dimakamkan pihak keluarga Senin pagi, 24 Desember 2018. Korban bernama Yunita Primawati dan putrinya, Alya, dikebumikan dalam satu liang lahat di Pemakaman Umum Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur.
Suasana haru mengiringi pemakaman ibu dan anak itu. Suami dan ayah korban, Willy Siska, berupaya tegar saat menyaksikan dua orang terkasihnya dimakamkan.
Detik-detik bencana tsunami yang menyapu daratan Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Sabtu malam, 22 Desember lalu, masih membekas dalam ingatan Willy Siska. Gelombang tsunami yang datang secara tiba-tiba menyeret semua yang ada di bibir pantai tanpa mampu dihindari.
Willy dan keluarganya, saat kejadian tengah berada di tenda acara gathering pegawai PLN. Willy yang sempat terseret ombak, terpisah dengan istri dan dua anaknya.
Bapak dua anak itu terseret gelombang dan terombang-ambing di tengah laut sejauh lima kilometer dari bibir pantai. Selama hampir tujuh jam, pegawai PLN ini bertahan hidup dengan memanfaatkan peralatan band milik grup band Seventeen yang ikut terseret gelombang sebagai pegangan.
Di tengah laut, Willy sempat menyelamatkan dua anak kecil yang terombang-ambing. Ketika akhirnya diselamatkan tim SAR, Willy mengetahui istri dan putri mereka, Alya Shakina, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sementara itu keberadaan anak keduanya, Muhammad Ali Zaidan, yang masih berusia tiga tahun masih belum diketahui.
Hingga pagi tadi, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 281 jiwa meninggal dunia, 1.016 luka, dan 57 orang masih hilang. Hingga kini pencarian terhadap korban masih dilakukan tim gabungan. (Galuh Garmabrata)
RingkasanVideo Terkait
-
VIDEO: Kalah Main Game Online, Pria di Sidoarjo Ini Melakukan KDRT
Nasional 15 Jul 2021, 21:00 WIB -
VIDEO: Kalah Main Game Online, Pria di Sidoarjo Ini Melakukan KDRT
Nasional 15 Jul 2021, 21:00 WIB -
VIDEO: Penyelundupan Rokok dan Miras Ilegal Berhasil Digagalkan, Potensi Kerugian Negara Rp 4 Miliar
Nasional 15 Jul 2021, 20:11 WIB
-
VIDEO: Heboh Gerbong Kereta Cepat Whoosh Bocor, Ini Penjelasan KCIC
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Hoaks Ledakan Dahsyat Gunung Anak Krakatau
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Mengenal Keunikan dan Karakteristik yang Menarik dari Generasi Z
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Bisakah DBD Sembuh Hanya Dengan Minum Jus Daun Pepaya?
Cek Fakta Baru saja -
VIDEO: Peran Kostum dalam Sukses Sebuah Film
Hiburan Baru saja -
VIDEO: Pakai Komputasi Awan, Peneliti Percepat Prediksi Letusan Gunung Api
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Produksi Mobil
Otomotif Baru saja -
VIDEO: Kecerdasan Buatan, Membantu atau Mengancam?
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Apple Luncurkan iPad Pro Terbaru dengan Layar Oled dan Chip M4
Teknologi Baru saja -
8 Potret Lesti Kejora Momong Levian, Mirip Kakak Main Sama Adiknya
Dangdut 5 jam yang lalu -
VIDEO: Kacau! Polisi di Bulukumba Aniaya Pelajar Perempuan hingga Alami Hidung Retak
Nasional 7 jam yang lalu -
VIDEO: Rayakan Kemenangan Prabowo, 3 Warga Gunung Kidul Jalan Kaki ke Jakarta
Nasional 7 jam yang lalu -
VIDEO: Kecam Agresi Israel, Mahasiswa Unhas Minta Perang dengan Hamas Segera Dihentikan
Nasional 7 jam yang lalu -
Kacau! Polisi di Bulukumba Aniaya Pelajar Perempuan hingga Alami Hidung Retak #Shorts
Nasional 8 jam yang lalu