Final tunggal putra bulutangkis SEA Games 2025 menghadirkan suasana berbeda. Bukan hanya karena laga bertajuk All Indonesian antara Alwi Farhan melawan Moh Zaki Ubaidillah, tetapi juga kehadiran dua legenda besar bulutangkis dunia, Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei. Keduanya terlihat duduk berdampingan di tribun penonton saat menyaksikan laga final yang digelar di kompleks Thammasat University Rangsit, Pathum Thani, Minggu (14/12/2025). Sorot mata serius dan ekspresi tenang memperlihatkan betapa keduanya masih menikmati atmosfer pertandingan di level tertinggi, meski kini berstatus legenda. Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei memiliki sejarah rivalitas panjang saat masih aktif sebagai atlet. Selama karier profesional mereka, kedua pemain telah bertemu sebanyak 23 kali di berbagai turnamen internasional. Lee Chong Wei tercatat unggul dengan 15 kemenangan, menjadikannya salah satu lawan tersulit yang pernah dihadapi Taufik. Rivalitas tersebut pernah mewarnai era keemasan bulutangkis Asia, dengan duel-duel yang selalu dinantikan publik. Taufik dikenal dengan backhand satu tangan ikonik dan sentuhan halus di net, sementara Lee Chong Wei mengandalkan kecepatan, stamina, dan konsistensi luar biasa. Di SEA Games 2025, keduanya hadir bukan sebagai pesaing, melainkan sebagai saksi dan bagian dari sejarah. Usai laga final, Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei mendapat kehormatan untuk mengalungkan medali kepada para finalis. Momen tersebut disambut antusias penonton dan menjadi simbol estafet generasi bulutangkis Asia Tenggara. Kehadiran dua legenda ini memberi nilai lebih pada final tunggal putra SEA Games 2025. Tidak hanya menjadi ajang perebutan medali, tetapi juga panggung nostalgia yang mempertemukan masa lalu dan masa depan bulutangkis regional.
05:00
05:00
12:52
05:00
02:08
05:00
05:00
05:14
05:00
04:04