VIDEO: AS dan Barat Tuduh Perusahaan Tiongkok Jual Rugi Kobalt
Pemerintah AS dan aliansi negara barat untuk percepatan pengembangan rantai pasok mineral menuduh perusahaan Tiongkok melakukan jual rugi untuk menekan harga kobalt yang ditambang di Republik Demokratik Kongo. Tapi menurut analis, tuduhan ini adalah akibat meningkatnya persaingan Tiongkok dan Barat.RE
RingkasanTag Terkait
Video Terkait
-
VIDEO: Pro dan Kontra Invasi Ikan Gabus asal Asia
Internasional Baru saja -
VIDEO: Menjaga Jalur Komunikasi di tengah Ketegangan AS-Tiongkok
Internasional 14 jam yang lalu -
VIDEO: Menjaga Jalur Komunikasi di tengah Ketegangan AS-Tiongkok
Internasional 14 jam yang lalu
-
VIDEO: Inovasi Rasa Gelato Milan Ciptaan Kecerdasan Buatan
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Sejauh Mana Fitur AI Percepat Pembelian Ponsel Baru?
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Cetak Sejarah Meniti Tali Lintasi Penghubung Asia dan Eropa
Sepak Bola Baru saja -
VIDEO: Kontroversi "Bossware", Aplikasi Pemantau Pegawai yang Kerja dari Rumah
Teknologi Baru saja -
VIDEO: Tren Klub Lari untuk Cari Jodoh di New York
Lifestyle Baru saja -
VIDEO: Usia 40 Tahun, Apa Langkah Pangeran Harry Selanjutnya?
Internasional 2 jam yang lalu -
Fokus : Macet Panjang Kawasan Puncak hingga 16 Jam
TV 12 jam yang lalu -
VIDEO: Bobol Pintu Rumah, Pencuri Berhasil Bawa Kabur Sepeda Motor
TV 12 jam yang lalu -
VIDEO: Viral Roda Mobil Panther Terlepas di Jember, Warganet Sudah Biasa
Unik 13 jam yang lalu -
VIDEO: Pemobil Tega Lindas Bocah yang Tertabrak Hingga Meninggal di Bangka Belitung
Unik 14 jam yang lalu -
VIDEO: Detik-detik Pria Curi Sepeda yang Tergeletak di Semarang
Unik 14 jam yang lalu -
VIDEO: Dua Rumah di Anambas Tenggelam Akibat Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
TV 14 jam yang lalu -
VIDEO: Bogor Macet Parah! Ribuan Kendaraan Tertahan di Jalur Cisarua-Puncak
TV 15 jam yang lalu -
VIDEO: Bali International Airshow 2024 Siap Memukau Penonton Usai Vakum 28 Tahun
Nasional 15 jam yang lalu -
VIDEO: Turis Rusia Hilang di Gunung Rinjani, Tim SAR Gunakan Drone dalam Pencarian
Nasional 16 jam yang lalu